Smart City Indonesia
Smart City atau kota cerdas adalah sebuah visi pengembangan perkotaan untuk mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi serta teknologi internet untuk segala dengan cara yang aman untuk mengelola aset kota. Tujuan dari Smart City adalah untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga. Menggunakan teknologi digital untuk menghubungkan, melindungi, dan meningkatkan kehidupan warga. Sensor IoT, kamera video, media sosial, dan input lainnya bertindak sebagai sistem saraf, memberikan umpan balik yang konstan kepada operator kota dan warga sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat.
Penerapan Smart City di kota kota Indonesia karena populasi yang semakin banyak, kebutuhan perawatan kota, kebutuhan teknologi yang terintegrasi untuk tata kota. Perbedaan potensi daerah baik dari sumber daya alam dan sumber daya manusia berdampak pada dimulai dari mana sebuah smart city tersebut akan dibangun. Umumnya Smart City memiliki 6 dimensi, yaitu Smart Economy, Smart Live, Smart Live Living, Smart people, Smart Mobility, dan Smart Governance.
Beberapa kota di Indonesia yang sudah menerapkan Smart City
1. Jakarta
Smart City Lounge yang dipakai di Ibu Kota jadi pusat control dan mampu menerima pengaduan masyarakat mengenai masalah sosial, macet, banjir, sampah, kriminalitas, pelayanan publik dan masalah lain di ibukota.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta bikin akses layanan publik dengan memanfaatkan aplikasi e-Uji Emisi yang dikembangkan Dinas Lingkungan Hidup, aplikasi JakEvo milik Dinas PM dan PTSP, atau ada juga aplikasi TijeKu yang disediakan Transjakarta untuk bikin perjalana kamu lebih mudah.
2. Yogyakarta
DIY Yogyakarta pakai sistem kelistrikan melalui smart grid yang mengatur penggunaan pembangkit listrik dengan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan energi fosil.
Pembangkit tersebut perlu diatur karena tidak selamanya EBT bisa terus beroperasi, perlu disangga pembangkit fosil. Selain itu, di sisi pelanggan melalui smart grid juga bisa mengatur menggunakan listrik secara otomatis sesuai dengan kebutuhan, sehingga bisa tercipta penghematan.
3. Semarang
Ibu kota Jawa Tengah punya sistem informasi perencanaan daerah, informasi monitoring evaluasi, pelaporan warga online terintegrasi, aplikasi CCTV publik, sampai sistem perizinan bangunan yang dapat diurus tanpa perlu datang ke kantor pemerintah.
4. Denpasar
Damamaya Denpasar Cyber Monitor dengan berbagai aplikasi smart city disinergikan dalam satu ruangan. Meliputi bencana dengan nomor telepon gawatdarurat 112, pemantauan banjir, ATCS, Pengaduan Rakyat Online (Pro) Denpasar, Geografik Informasi System, dan E-Sewaka Dharma.
5. Bandung
Smart City di ibu kota Jawa Barat ini memanfaatkan Hay U untuk perizinan online, SIP untuk rapor Camat oleh warga, citizen complaint online, Silakip untuk memonitoring kerja Pemkot dan penggunaan sosial media Twitter sebagai ajang komunikasi warga.
6. Banyuwangi
Banyuwangi menerapkan smart government di mana pemerintah menyelenggarakan layanan pemerintah berbasis elektronik, sistem informasi keuangan secara online dan layanan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangununn (PBB) secara drive thru.
7. Makassar
Ibu kota Sulawesi Selatan ini bisa memantau kemacetan dan sistem pembayaran parkir online. Makasar juga sudah memiliki Makassar Smart Card untuk mengatur sistem pemerintahan dan pembayaran.
8. Surabaya
Salah satunya adalah konsep traffic light yang diatur dengan Closed Circuit Televition (CCTV) dan Integrated Traffic System Management, di mana ketika antrean panjang di depan lampu lalu lintas, maka secara otomatis lampu berwarna merah akan berjalan lebih pendek.